RSS

Senyummu Bukan Lagi Untukku


Good Morningg! Saya sedang bosan karena terlalu cepat terbangun dihari Minggu. Jadi ya iseng nulis ini. INGAT!! Bukan curhat!! cuma lagi bosan dan keluarlah tulisan ini :p


Hai kamu, yang dulu pernah mengisi hari-hariku, apa kabar sekarang? Aku lihat, sekarang kamu sudah bahagia bersama pilihanmu yang beratus kali lipat lebih cantik dariku. Tapi, aku juga kecewa, baru beberapa minggu hubungan kita berakhir, aku harus melihatmu bersama orang lain, bermesraan bersama orang lain, seperti yang kita lakukan dulu. Hanya ada aku, dan kamu. Tidak ada orang lain.
Hai kamu, apakah kamu bisa membaca tulisan ini? Apakah kamu mengetahui bagaimana keadaan hatiku saat ini? Tidak. Kamu tidak akan mengetahuinya karna kamu sudah tak bisa lagi memahamiku seperti dulu, mengerti perasaanku seperti dulu.
Hai kamu, aku sedang memikirkan dirimu ketika aku menulis tulisan ini. Aku selalu memikirkanmu ketika aku sedang sendiri maupun ditengah keramaian. Aku selalu menahan diriku untuk tidak membuat sebuah sungai kecil dari kedua mata yang hanya akan mempermalukan diriku sendiri. Tahukah kamu bagaimana rasanya? Kamu tidak akan pernah tau karna kamu tidak merasakannya. Kamu hanya memikirkan dirimu sendiri. Kamu hanya memenangkan egomu sendiri tanpa peduli ada hati yang tersakiti.
Hai kamu, untuk yang tidak lagi mengerti apa yang aku rasakan. Kamu bisa baca ini? Jujur, sejak awal kita berpisah aku tidak bisa mengikhlaskan kamu pergi dari hidupku. Setiap hari ditemani oleh air mata yang terbuang sia-sia. Apalagi harus melihatmu setiap hari disekolah lebih banyak menyiksaku karna harus melihatmu bersama orang lain, tepat dihadapanku. Aku sering mencoba agar hatiku kuat menerima semua ini, aku sering beranggapan bahwa ini hanyalah cobaan yang Tuhan berikan agar aku bisa lebih dewasa. Tapi jujur, hatiku masih terlalu rapuh.. senyummu bukan lagi untukku.
Hai kamu, kenapa kamu pergi? Dulu, kamu memintaku berjanji agar tidak akan pernah pergi meninggalkanmu. Kamu juga berjanji, kita sama sama berjanji. Tapi sekarang siapa yang pergi? Yang membuat sebuah hati hancur berkeping? Dulu, kamu selalu takut dan merasa bersalah ketika melihat suasana hatiku sedih, kamu selalu berusaha agar hatiku kembali bahagia. Tapi sekarang kamu dimana? Aku tidak cukup kuat untuk menjalani ini semua, aku sering terjatuh dan tersandung hingga banyak luka yang belum kering. Aku capek harus berpura-pura tegar. Harus selalu tersenyum ketika pilihanmu tersenyum padaku ketika sedang disampingmu.
Sayang.... aku capek. Tolong kamu mengerti dan tidak menambah luka lagi disini..

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text